Assalamualaikum Wr. Wb
MasyaAllah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar!!!
Gema kata-kata indah itu nggak
luput selalu gue coba ucapkan. Kenapa? Gue sungguh bangga menjadi seorang
Muslimah. Gue bangga sebagai seorang Islam. Dengan keindahan Alquran mampu
mempersatukan hati-hati lebih dari 95.000 muslim Indonesia yang tergabung di
ODOJ. Untuk tetap mencintai, menekuni dan selalu membaca AlQuran. Bahkan
mungkin masih banyak diluar sana yang ingin tergabung di komunitas ini, namun
belum mendapatkan kesempatan. Kita doakan ya. In Shaa Allah. Ingatkan? Gue pernah menulis tentang ODOJ yang Memaksa Gue. Readers, silahkan baca ya
Lama gue ga nulis lagi setelah 9 April kemarin. Dan sekarang gue muncul dengan tulisan yang akan gue kenang seumur hidup gue. Dan pengalaman yang gue dapetin kemarin ga akan bisa dibayar oleh apapun. Dan GUE BANGGA JADI BAGIAN SEJARAH GRAND LAUNCHING ODOJ 4 Mei di Istiqlal kemarin. Oke, guys, kita mulai yaaaa :)
Minggu kemarin acara Grand
Launching One Day One Juz ini dilaksanakan di Mesjid terbesar di Asia. Mesjid
Istiqlal. Dan Mesjid ini menjadi saksi kebesaran Allah yang menyatukan hati
puluhan ribu pencinta Al Quran untuk berkumpul di tanggal 4 Mei 2014, ahad
kemarin. MasyaAllah, saat menuliskan ini pun gue pribadi merasa sangat terkesan
dan berdebar-debar melewatinya. Lebay dikit ga apa ya. Soalnya gue akan share
dikit tentang pengalaman gue menjadi panitia dari event terakbar ini.
Bermula dari ajakan seorang
bapak-bapak muda. Doi bernama Henry kalo ga salah (bener donk ya J). Nah doi nanya gini
“Nora kamu ikut ODOJ ga? Tanggal 4 Mei udah tau GL ODOJ? Dateng ga? Sibuk ga?
Mau jadi panitia ga?” begitu banyak pertanyaan doi. Gue bilang aja gue mau. Dan
In Shaa Allah siap jadi panitia yang ditempatkan dimanapun. So, jadilah gue
tergabung kedalam kepanitiaan GL ODOJ sebagai Tim Pengaman Tamu VIP. Hmmmm,
VIP. Hahahaha, ga munafik, gue pasti senenglah ya. So, gue bertekad akan
bekerja, bertugas semampu gue. Gue Cuma mengikuti sekali rapat secara offline,
dan sekali juga secara Online. Dan begitu juga gue yakin temen-temen dari tim
lainnya. Kami hanya kenal muka saat H-1 panitia finishing kepanitiaan. Dan seperti
kata Ust. Yusuf Mansur
“Sebagian Panitia. Amazing. Ga Saling kenal sebelumnya. Baru kenal di
hari H. Tapi acaranya begitu lancar”
Yusuf Mansyur, 4 Mei 2014
Alhamdulillah, walau tidak saling
kenal, acara ini berlangsung spektakuler. Dengan hampir 500 panitia yang
berasal dari beberapa pelosok negeri Indonesia, hari H, bisa berkumpul di
Istiqlal dan bertekad melaksanakan tugas dengan ikhlas. Dan, hmmm… walau tanpa
bayaran. Karna In Shaa Allah, Allah sebaik-baik pemberi ganti dan balasan. Gue
cukup takjub, sekalian berdecak kagum, kalo ternyata ada beberapa bahkan banyak
yang berasal dari luar kota. Kalimantan, Jogjakarta, Palembang, NTB dan
beberapa kota laennya. Dan semua koordinasi kami hanya melalui grup Wasap.
Mungkin ada beberapa panitia yang Wassapnya
selalu harus di instal ulang karna banyaknya chat. Ga sedikit juga yang hang hapenya karna sibuknya koordinasi
mereka. Dan semua mereka lakukan dengan senang dan semata-mata mengharap ridha
Allah.
Gue yakin dan percaya, kalo bukan
karna Allah yang menggerakkan hati-hati kami, ga akan terkumpul 500 panitia
ini. Sebelumnya, GL ODOJ ini menargetkan 30.000 orang yang akan hadir di acara
ini. Sampe H-1, saat rapat terakhir panitia, kami baru mendapat info kalo
peserta yang udah fix datang berjumlah 28.000. itu artinya, bukan tidak mungkin
kalo yang akan datang keesokan harinya akan bertambah dan mencapai target kami.
Itu doa kami malam itu. Dan kami optimis.
Malam itu, kalo yang laen, yang
muda-muda, pada asik malam mingguan, kami panitia masih disibukan dengan
persiapan acara, korrdinasi dan tentu saja kedatangan para ODOJer yang
berdatangan dari luar Jakarta yang ingin mengikuti GL ODOJ, namun jauh dari
Jakarta. Kebanyakan mereka berencana menginap di Istiqlal. Sebagai panitia,
tentu kami berupaya penuh untuk membuat mereka senyaman mungkin. Bahkan tempat
yang seharusnya menjadi basecamp panitia, kami sulap menjadi ruang yang layak
untk ditiduri oleh para odojer yang ingin menginap. Dan Alhamdullillah, para
tamu Allah ini pun ikhlas menerima kondisi seadanya. Mereka juga tidak
mempermasalahkan kalo mereka harus tidur beralaskan karpet dan berbantalkan
tas-tas mereka masing-masing. MasyaAllah, malam itu pun gue dan temen-temen
panitia juga tidur di lantai itu saling berdekatan, berharap kehangatan satu
sama lain. Hehehe… gue inget, kalo gue, Ade, Mba Youlye, Umay, Fitrina, Anis
dan Kristya, tidur di lantai mimbar. Dan dibawah meja mimbar. Bahkan tanpa
selimut kami saling menghangatkan satu sama lain. Hehehe… pokoke, tu moment
kagak bakal dilupain.
Paginya, jam 3.30, kami terbangun
dan yang shalat bisa melaksanakan Qiyamul Lail bersama di ruang utama. Gue inget
ada panitia yang tereak-tereak “Bangun-bangun. Udah jam 3.30”. Hahahaha… walau
agak nyebelin tapi smua tetep bangun. Hahahha… beberapa rekan heboh gue pasti
tau apa yg gue dimaksud. Yang mau mandi, siap-siap ngantri di kamar mandi. hmmmm,
inilah perjuangan sebenernya. Hahaha,,,, kita kudu antri mandi. kebayangkan,
ada hampir 1.500 ODOJer yang nginap di Istiqlal, ditambah hampir 500 panitia,
kudu ngantri di beberapa kamar mandi. And You Know What? Gue antrian ke 10
brooooh. Omaigaaat… Lalu akhirnya gue dan Fitrina memutuskan untuk mandi di
Kosan gue yang berada di Matraman. Ehh, si Uni El tiba-tiba pengen ngacir
pulang juga. Alasannya sih, kudu ambil baju yg matching ama even kita. Hahaha…
modus ternyata. Jadilah kita
berbajaj-bajaj ria dipagi buta menyusuri jalanan ibukota. Asaaaa… brasa anak
mude nih gue :D
Sekembalinya gue dari kosan, gue
melihat panitia berdoa bersama, dan pastinya almatsuratan bareng agar acara
hari itu berjalan lancar dan khitmad. Kami sarapan sambil becanda, makan sate
30.000 tusuk. Hahaha… itu kata-kata yang cukup menghenyakkan gue. Setelah
mengisi Ruhiyah, dan Jasmani kami semua panitia bergerak ke pos-pos yang udah
ditetapkan. Gue dan tim VIP bergerak ke VIP. Tim keamanan laen ada yang di
Ruang utama, ada yang di luar balkon demi mengarahkan para odojer yang mulai
berdatangan. Ada panitia yang sibuk mengurusi acara, IT, dokumentasi, dan yang
paling penting adalah KONSUMSI. Gue salut banget ama tim Konsumsi yang telah
bersiap dengan 35.000 makanan yang telah dipesan dan siap didistribusikan pada
tamu Allah ini. Banyak juga tim-tim panitia lain yang harus diberikan
penghargaan.
Tim crew film yang telah bersusah
payah saat syuting, pengeditan, hingga penayangan. Tim driver yang siap
mengantar para panitia kesana-kemari. Tim yang khusus menangani pemberian tag
nama bagi para anak kecil. Ada panitia yang membagikan kupon-kupon makan. Tim yang
siap mengatur para jamaah yang terus berdatangan ke Istiqlal dan mengarahkan
mereka ke lantai-lantai yang masih belum terisi penuh. Tim dana dan usaha yang
dengan kegigihannya mencari dana untuk event sebesar ini. Tim publikasi media
yang berjuang mempromosikan acara ini kemana-mana dan diberbagai media. Tim
kesehatan yang kudu siap siaga dengan kondisi yang mungkin tidak diinginkan. Dan
mungkin ada tim-tim lain yang belum tersebutkan oleh gue secara pribadi, tapi
gue yakin mereka sangat ikhlas dalam bertugas di pos mereka masing-masing.
Salut dan hormat gue buat mereka smua. Semoga Allah selalu menjaga hidayah yang
ada pada mereka. Allah juga lah yang akan membalas mereka.
Acara dimulai 7.30 pagi. Dibuka
dengan alunan Al Quran yang indah. Dan beberapa kata petuah dari beberapa orang
petinggi, Ustaz, dan orang-orang yang sangat mencintai Al Quran tentunya. Lalu moment
yang paling seru saat menonton film ODOJ yang dibintangi oleh Oki Setiana Dewi
dan Teuku Wisnu. Ohya, hari terakhir syuting, gue ikut nimbrung looh. Yah,
sekedar liat proses syuting aja gue udah seneng, apalagi bisa putu-putu ama
artisnya. Hahaha… tapi bukan itu point penting dr pelem ini. Pelem ini sangat
luar biasa maknanya. Kembalinya seorang hamba yang tersentuh dengan ayat-ayat
Al Quran. Membuat pelem ini menjadi lebih religi. Hmmm… Nanti kalian para
readers gue coba nonton di Youtube ya.
Ohya, saat nonton ini. Para jamaah
yang memenuhi ruang utama Istiqlal, meringsek kedepan (aiiissh, bahasa gue
X_X). kalo bahasa kerennya, maju kedepan dan susunan shaf pun jadi berantakan. Posisi
ini bertahan sampe panitia mengumumkan beberapa award. Diantaranya Anggota ODOJ
termuda (7 tahun), anggota tertua (70 thn), admin teraktif (13 grup). Dan beberapa
award lagi yang gue kurang dengar dengan baik. Yang bikin gue merinding disko
adalah, dalam usia setua itu, masih bisa istiqomah. Smeoga gue dan reader blog
gue juga bisa seperti beliau sampe akhir hayat kita nanti. Amin ya Rabb.
Kondisi mulai agak rame saat para
artis keluar. Diawali dengan kedatangan Dhini Aminarti dan suaminya Dimas Seto,
dan Baim wong yang sama-sama menggunakan busana muslim berwarna putih. Mereka menuju
panggung sederhana yang telah disiapkan panitia ditengah ruang utama Istiqlal. Lalu
disusul oleh pasangan yang ga kalah fenomenalnya, Dude Herlino dan Alisa
Subandono, bikin penonton makin heboh dan hmmm, sedikit bergairah untuk
memotret tokoh-tokoh ODOJ ini dari dekat. Jadilah susunan jamaah semakin kacau.
Makin banyak yang maju kedepan dan melewati batas yang telah ditetapkan
panitia. Gue anggap ini normal. Kenapa? Kebayang dong ya, gimana senengnya
mereka karna bisa melihat idola mereka dari deket. Untungnya panitia dari
pos-pos laen langsung terjun kedepan panggung untuk membantu mengamankan acara
talkshow yang sedang berlangsung. Kalo kalimat-kalimat indah para artis tentang
ODOJ, kalian bisa liat di Infotaiment, youtube, atau banyak artikel laen yang
memuat itu semua. Ohya gue lupa, umi Pipik (jandanya Ust. Jefri Al Bukhori)juga
datang lho.
Saat mengawal artis ini keluar
panggung untuk kembali keruang VIP, gue dan rekan-rekan tim keamanan, bahkan
panitia dr tim laen, langsung bikin border buat para jamaah yang berusaha
menggapai artis. Ckckck.. kami para panitia habis kena cubit, tabok, dorong dan
beberapa kontak fisik laen. Dan akhirnya gue tau kalo jadi bodyguard itu cukup
beresiko.
Kemudian,setelah berjibaku dengan
keramaian dipanggung, kondisi jamaah mulai adem. Mereka kembali ke posisi
masing-masing. Berlanjut ke agenda selanjutnya. Tilawah Rekor MURI. Ya agenda
kali ini tidak laen dan tidak bukan membaca AlQuran. Semua jamaah diajak membaca Alquran satu juz untuk
hari itu. Mereka boleh membaca juz yang sedang dibacanya hari itu. Dan lw tau
apa? Saat itu jamaah di Istiqlal mencapai angka 50.000 peserta. Masya Allah,
saat menuliskan ini kembali gue memuji Allah, atas kebaikannya pada umat muslim
indonesia. Kebayang dong ya, 50.000 orang membaca Alquran disatu tempat. Dan semoga
Allah tetap melimpahkan Rahmat dan hidayahnya untuk kita semua.
Selepas makan siang, istirahat
dan sholat zuhur, acara ini berlanjut untuk bersiap live Tvone “Damai
Indonesiaku” bersama Ust. Yusuf Mansyur, Umi Pipik, Oki SD dan Teuku Wisnu. Sebenernya
ada satu lagi bintang tamunya. Yaitu ibunya Mas Teuku Wisnu. Tpi beliau tidak
jadi naik karna khawatir merepotkan orang laen. Acara ini berjalan cukup
lancar. Mungkin karna dihandle oleh profesional, jadi para jemaah juga mau
diajak kerja sama. Taushiyah On Air ini berjudul "Damai Indonesiaku TVOne:
"Membumikan Al-Quran, Melangitkan Manusia". Selain itu ada “Deklarasi
Indonesia Cinta Al-Quran” oleh Ambassador ODOJ (Teuku Wisnu dan OSD) diikuti
oleh panitia dan smua jamaah yang ada di Istiqlal.
Duta ODOJ |
Sungguh!!
Saat membacakan deklarasi ini gue
sangat tegang, seolah-olah itu adalah akad gue dengan ALLAH SWT untuk
selamanya. Setelah itu, Jay Supratna tidak memberikan rekor MURI. Dengan sangat menyeesal dia memberikan Rekor DUNIA. MasyaAllah, Rekor DUNIA lho brooo. Gimana ga bangga para ODOJer dan panitia. Diagenda ini tentu saja ada
testimoni Dari Para Public Figure yang datang di acara ini. Sebelum gue lupa,
di acara ini juga dikelilingkan infak untuk negara-negara Islam yang sedang
menderita. Kayak Syiria, Palestina, Mesir, Afrika Tengah, dan negara-negara
lainnya. Tentu saja oleh ACT. Dan masyaAllah, sunduk ini terkumpul 750 juta
lebih. Allahu Akbar!!!!!
Setelah on air selesai, Grand
Launching ODOJ juga ada acara laen. Diantaranya
ada beberpa pengumuman pemenang
1.
GL ODOJ Photo Contest
2.
GL ODOJ Video Contest
3.
GL ODOJ Writing Contest
Selama acara ini, gue ngejagain
ibundanya Teuku Wisnu. Lumayan, bincang-bincang ama emaknya artis. Sekalian cekokin
doi biar mau gabung ama ODOJ. Saat ngejagaain beliau, gue sempet ketemu ama
beberapa admin grup ODOJ yang berasal dari luar Jakarta. Tasikmalaya, Mba Ummu
dari NTB, dan tentu saja si Uni RINa dari Bukittinggi yang gue palakin bawain
Dendeng Lambok. Huwaaa, yang pasti gue bahagia banget. Terima kasih Uniiii…
Salam buat semua Admin ODOJ Fasil 29 ya….
Panitia GL ODOJ |
Di grup VIP dan keamanan ini, gue
kenal dengan Umay yang ternyata adik dari seorang kakak idola gue (bingung dah
kalian), ada Uni Eldarita sang pelopor Kapau, ada Mba Youlye yang mau ngasih
gue tumpangan dan suka turun naik gunung, ada Anis yang bisa tumbuh dan mengembang dengan hanya Sinar
matahari dan juga, makan kerupuk saat 17an agustus doank, makan daging saat
lebaran Haji doank. Ada Mba Siska sang ketum keamanan VIP dan kebetulan Nyetrikain semua jilbab-jilbab baru para akhwat VIP, ada pak Henry yang
selalu menyalahkan gue karna nama gue “Nora~~k”.Ada pak ARAHA yang selalu
tampil dimana pun. Ada pak Zikri yang hmm,, gue agak kurang ngarti doi gimana.
Hmmmm, siapa lagi ya. Ada temen gue Fitrina yang seneng bukan kepalang pas gue
ajakin jadi panitia. Ada Ai alias Ade Irma, saudari seiman gue yang selalu
bawain gue nasi Padang. Ada Eno juga, yang hari itu baru gue kenal, dan asik
orangnya. Ohya, Ada Arifah yang datang dr Jogja. Ada Rahma, Siyah, Rina dan mba
Ira, datang dari Kalimantan, tepatnya dari Samarinda. Ada yang dari Pekanbaru
juga kalo gue ga salah.
Banyak juga temen-temen luar Tim VIP dan
kemanan yang akhirnya menjadi saudara dan saudari gue. Gue jadi kenal ama Bunda yang hebat dalam potografi,
photoshop, pokoke yang berhubungan dengan dokumentasi deh. Arie yang megang 13
Grup ODOJ, dan banyak lagi nama-nama laen yang ga bisa gue sebut satu-satu. Gue
jadi nostalgia ama Uni Monalisa. Siapa dia? Hohohoho.. doi istri Ketua Umum
ODOJ yang ternyata adalah salah satu wanita yg menginspirasi gue untuk lebih
dekat lagi dengan Islam.
Terima kasih pada seluruh panitia ODOJ yang telah berjuang mati-matiann untuk mensukseskan acara GL ODOJ ini. Yang terlah berhasil membuat acara ini menjadi spektakuler. Yang telah berhasil menggugah 50.000 jemaah untuk mau hadir di Istiqlal, yang telah berhasil menanamkan Budaya membaca Al Quran pada umat Muslim Indonesia. Yang telah berhasil mengharumkan nama Muslim Indonesia dimata dunia. Dan semua keberhasilan ini semoga membuat kita jadi lebih bersemangat mengajak ribuan Muslim laen untuk mencintai, mempelajari, dan mengamalkan AlQuran lebih baik lagi. Wabilkusus buat diri gue :)
Gue
bersyukur banget kalo ternyata Allah masih sayang ama Muslim Indonesia. Kenapa?
Allah masih menyisipkan rasa takut pada Allah dihati-hati kita. Allah masih
menyisipkan rasa cinta pada Al Quran. Allah masih menyisipkan indahnya Ukhuwah
untuk ikhwatifillah semua...
Mana pecinta al qur’an
Jamaah "Ini pencinta Quran"
Yang mana ??
Jamaah "Yang ini"
Dimana ??
Jamaah "Disini"
Jemaah dg Yel-yel ODOJ |
Mba Siska nyetrika Borongan |
Tim Keamanan |
NARSIS dikit yaaa :)