Assalamualaikum semua.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.”
(QS. Ibrahim: 7).
by google |
Kadang, kata
nikmat ini, sering kali tidak kita pedulikan. Atau kadang hanya dianggap sebuah
ceremony biasa akan sebuah kebahagiaan. Pernahkah kita berpikir, bahwa tanpa
kita sadari, limpahan nikmat dan rahmat Allah tercurah sangat besar pada
mahkluknya. Entah kita dalam keadaan senang, atau bersedih. Entah pula itu kita
dalam keadaan melupakanNya, mengingatNya, bahkan dalam keadaan bermaksiat
padaNYA. Tidak henti Rahmah itu Allah turunkan pada kita.
Misalnya saja
saat tidak sedang sakit. Diotak kita hanya berfikir akan kesengsaraan yang kita
alami. Keluh kesah tak henti kita lontarkan. Jika tidak beriman, sumpah serapah
kerap kali mewarnai masa sakit itu. Tidakkah kita tau? Dengan sakit itu Allah
berikan ribuan keberkahan. Bisa jadi Allah sedang menggelontorkan dosa-dosa
yang menghitamkan catatan kita dalam setiap desah nafas kita. Bisa jadi pula
Allah sedang uji kita, jika kita bersabar, Allah akan ampuni dosa kita lalu
kemudian angkat derajat kita. Begitu besar bukan kebaikan Allah? Bahkan tanpa
kita sadari, saat sakit pun Allah akan tunjukan nikmat lainnya berupa ukhuwah. Biasanya,
Allah akan gerakkan hati-hati orang yang peduli pada kita untuk mendoakan kita,
untuk bersilaturahim dengan kita, bahkan hanya untuk sekedar mengingatkan akan
kebaikan kita. Benarkan? Kadang tidak terpikir oleh kita begitu banyak dan Maha
Dasyatnya kebaikan Allah pada kita.
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ
، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
”Ada dua
kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”.
(HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)
Untuk itu,
syukurilah apapun yang sedang kamu rasakan. Syukuri sehat badanmu. Syukuri dengan
cara menjaga kesehatan, memakan makanan yang baik lagi halal, syukuri dengan
menggunakannya untuk beribadah hanya kepada Allah. Ga kebayang, jika seorang
manusia, Allah tuntut untuk membayar oksigen yang dia hirup. Dengan harga 1
tabung oksigen yang berisikan 1 kubik O2, sebesar Rp. 750.000,-, kamu bisa
bernafas selama 4 jam nonstop. Dimana 1 harinya kamu akan membutuhkan 6 tabung.
Innalillahi, sehari kamu harus membayar 4.5 juta rupiah untuk oksigen saja!. Masih
kurang bersyukurkah kita? Bisa dibayangkan juga kamu hidup dengan mata yang
tertutup. Segala keindahan dunia, warna-warna yang jutaan gradasinya, pemandangan
alam yang begitu indah rupanya, tidak bisa kamu nikmati dengan mata yang buta. Sudahkah
kita gunakan untuk melihat sesuatu yang baik dan benar? Sudah pulakah kita
manfaatkan untuk membaca Al Qur’an dan ayat-ayat Allah lainnya? Apakah kita hanya
melihat kepada kemaksiatan? Apakah mata ini tidak melihat kebenaran? Sehingga tertutup
untuk menyatakan kebaikan. Belum lagi telingamu. Sudahkah mendengar sesuatu
yang baik hari ini? Mendengarkan muratal misalnya? Apakah pernah lewat siraman
rohani atau kajian ke pembuluh darahmu? Hmmm…jika kita telusuri, banyak sekali
nikmat yang seringkali kita lewatkan untuk disyukuri.
قُـلْ هَـلْ يَسْتَوِى
الَّذِيْنَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِيْنَ لاَ يَعْلَمُونَۗ …
Artinya:
“Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?” (Qs. Az-Zumar: 9)
Nikmat tidak
melulu berwujud berupa barang, uang, harta atau segala yang berwujud kecukupan. Nikmat memiliki
ilmu misalnya. Sangat berbeda sekali orang berilmu dengan yang tidak berilmu. Orang
berilmu akan Allah catat amalan kebaikannya sampai hari kiamat kelak, jika dia
membagikan ilmunya untuk kebaikan. Orang berilmu yang mengamalakannya akan mampu membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk, hingga dia mampu berbuat sesuatu yang bermanfaat
dengannya. Orang berilmu akan dipandang hormat oleh orang lain. Dia akan
mendapatkan banyak kebaikan, dari orang-orang yang mendapatkan ilmu darinya. Kebayangkan?
Misalnya kamu mengajarkan seseorang membaca Al Qur’an sampai dia mahir. Jika dia
mengajarkan lagi kepada orang lain, itu artinya, kamukan akan mendapatkan
pahala turunan dari perbuatannya. Seperti multilevel marketing. Perbuatan baik
yang didasari ilmu, akan mengalir terus menerus sampai kamu wafat kelak. Karna salah
satu amalan yang tidak terputus hingga hari akhir ini adalah ilmu yang
bermanfaat.
by google |
Coba liat
sekitarmu. Apakah kamu tidak melihat nikmat yang besar sedang tercurah begitu
deras padamu? Nikmat sehat. Nikmat ilmu. Nikmat bersilaturahim. Nikmat memiliki keluarga. Nikmat dikelilingi orang shalih. Nikmat bersaudara. Nikmat memiliki
teman-teman yang peduli dan mendoakanmu. Nikmat akan adanya saudara-saudara
yang selalu mengajak pada kebaikan. Nikmat pekerjaan yang mencukupi. Nikmat tinggal
di Negara yang aman, dimana untuk beribadah kamu tidak pernah dilarang. Nikmat lingkungan
tempat tinggal yang tentram. Nikmat diberi kesempatan menjelajah bumi Allah. Nikmat
bisa memakan apasaja tanpa pantangan. Nikmat pemimpin yang peduli pada
rakyatnya. Nikmat gadget yang bisa dimanfaatkan untuk berdakwah. Nikmat keluarga
yang selalu mensupportmu. Dan miliayaran nikmat yang kamu terima tanpa kamu
sadari.
وَآتَاكُم مِّن كُلِّ
مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَتَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ الإِنسَانَ
لَظَلُومٌ كَفَّارٌ( إبراهيم
“Dan Dia telah
memberimu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika
kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya
manusia itu sangat zalim dan banyak mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim:
34)
Sudahkah bersyukur
hari ini? Sudahkah memuji Allah atas segala rezeki yang kita terima? Kadang kita
hanya tau berkeluh kesah, tanpa tau melihat sekeliling, ada yang lebih susah
daripada kita. Tak jarang pula kita berburuksangka pada Allah. Menganggap ketetapan Allah, selalu buruk dan tidak adil pada kita. Ada yang lebih menderita daripada kita, ada yang lebih
membutuhkan daripada kita. Ada yang terkena bencana dibelahan bumi Allah sana. Ada
yang tidak tentram untuk beribadah pada Allah. Ada yang tidak tau menau
nikmatnya Islam itu. Sudahkah kita bersyukur untuk itu semua?
Sudahkah kita
menggunakan tubuh kita untuk bersyukur, dengan beribadah kepada Allah? Kapankah
terakhir kita berinteraksi dengan Al Qur’an? Kapankah terakhir kita membasahi
lidah kita dengan dzikir kita kepada Allah? Kapankah terakhir kita mengucap
istighfar memohon ampun pada Allah? Kapan terakhir air mata memohon maaf pada
Allah membasahi mata ini? Kapan terakhir tubuh ini bergerak untuk menunaikan
kewajiban pada Allah? Kapan terakhir kita menolak kemaksiatan dengan hati kita?
Kapan terakhir kita berbagi nikmat dengan sesama kita? Kapan terakhir kita
peduli terhadap sekeliling kita? Kapan terakhir kita mendoakan orang tua kita? Kapan terakhir kita mendoakan umat Islam? Kapan kita terakhir mendoakan bangsa kita? Begitu banyak Nikmat dan Rahmat Allah yang
sering kita lupa, bahkan kita ingkari. Naudzubillahiminzalik. Semoga kita
selalu terlindung dari sifat sombong dan takabur. Semoga Allah selalu sisipin
rasa syukur didalam hati kita. Hingga kelak, Allah angkat derajat kita, menjadi
hamba yang mulia di sisiNYA. Amin ya Allah
Renungan malam ini, semoga bermanfaat. Jangan lupa selalu doakan saudara-saudari kita yang tengah diuji Allah dengan bencana alam, dengan kejahatan, dengan kezhaliman penguasa, dan banyak hal lainnya yang harus selalu kita perhatikan. Semoga saudara kita yang di Lombok, Palu, Donggala, Suriah, Palestina, Rohingya, Afganistan, Mesir, dan Negara-Negara lain yang sedang berjuang dengan kesabaran mereka, Allah beri ganti yang terbaik kelak. Amin ya Allah