Sabtu, 02 Januari 2021

My 2020

Assalamualaikum ges, maaaaaf lagi-lagi gue terlalu lama absen dari dunia perblog-an. Tahun ini cukup berat bagi  gue dan gue yakin bagi seluruh orang didunia. Masyarakat dunia mengalami Pandemi yang bener-bener menyulitkan banyak negara. Pandemi Covid-19 namanya. Yah, kalian pasti tau ya ap aitu. Sebuah situasi dimana kita diharuskan meningkatkan imun tubuh kita. Dan bener-bener harus menjaga diri dari banyak hal. Bahkan social distancing pun harus diterapkan. 

Apa itu Pandemi covid-19. Pandemi adalah suatu wabah penyakit global. Menurut World Health Organization (WHO), pandemi dinyatakan ketika penyakit baru menyebar di seluruh dunia melampaui batas. Sedang Virus Corona atau sindrom pernapasan akut parah coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Perlu kalian ketahui ges, Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari Coronavirus yang menular ke manusia, bisa ke makhluk lain juga sih. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Kasus di Indonesia sendiri udah mencapai 750rb lebih. Ya Lord, banyak kali yaaaa.

Beberapa negara udah ada yg bebas, lebih tepatnya dikatakan sudah nol kasus. Namun kita masih saja terus bertambah. Gue ga tau kenapa kita belum bisa selse. Sedih sih. Ada yang patuh menerapkan stay at home, atau kalo pun kerja diluar, menerapkan protocol sesuai aturan. Ada juga yang masih bandel dan menganggap pandemic sebagai sebuah konspirasi. What the hell??? Kezel ga sih. Udh ribuan yang meninggal karena si Covid-19 ini masih aja dianggap remeh. 

Ohya Kembali lagi. Pandemic ini ditetapkan dunia per maret kalo ga salah. Kala itu gue masih sedang ada acara di sebuah hotel ternama di Jakarta. Dimana peserta acaranya ada dokter. Seedihnya kala itu gue dan rekan2 panitia, disuruh isolasi diri dirumah selama 14 hari dan tidak diperbolehkan keluar rumah atau kekantor. Yah, jadi kala itu gue udah menjadi suspect. Alhamdulillah gue dan tim sehat dan ga ada yang terkena. Setelah ditracing ga ada juga yang positif covid dari setelah mengikuti acara ini. Namun udah terlanjur dirumah, dan PSBB ketat juga diterapkan pemerintah. Jadi teman-teman yg lain juga di Work from home kala itu. 




Ya Allah, Jakarta sepi banget. Jalanan kosong. Sekolah diliburkan. Kantor2 ga berpenghuni. Yng kasihan para pencari rezeki dijalanan. Driver ojek online, kaki lima, atau profesi lain. Bahkan ga sedikit kantor, toko yang memberhentikan karyawannya demi kelangsungan kehidupan usaha mereka. Sedih banget sih. Malahan ada kalimat yang bilang “bisa-bisa mati karena kelaparan bukan karena covid saking ga ada pemasukan”. Ya Allah bener-bener sedih tahu 2020 ini ges. 


Puasa, lebaran, natal, dan hari-hari besar yang biasa dinikmati Bersama dengan keluarga, sekrang hanya dinikmati sendiri oleh para perantau macam gue. Karena saking takutnya ngebawa ni virus pulang kampung. Berhubung gue di Jakarta yang hamper seribuuuu tiap hari bahkan lebih. Ngeri gue sebagai carrier bagi keluarga gue. Makanya sampai ditahun baru ini gue belum berani pulang. 

Yah kalian tau kenapa gue insecure pada diri gue. Karena gue kerja dilingkaran medis. Gue kerja disebuah organisasi kedokteran, dimasa isinya dokter smua. Tambah lagi gue masih tetap  harus bolak balik ke sebuah rumah skit besar dijakarta guna menyelesaikan kerjaan gue. Huffffft, jadi kalo dibilang gue nyari-nyari alasan, no ges. Karena memang bener-bener gue kerja disekitar dokter. Doain ya gue selalu sehat. Eh kalian para pengunjung setia blog gue semoga juga sehat yaaa. TETEP JAGA # M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan). Yuk sayangi diri kalian, keluarga dan sekitar kita. 


Bonus, dengerin lagu ini deh. Healing banget kita semua, medis dan warga dunia.  Lagu Favorit gue dimusim ini by Bon Jovi "Do What You Can"



Untuk sekrang segini dulu yaa gue share-nya. Besok insyaAllah gue sambung ya.

                                    Btw ini foto terakhir gue sama tim gue. Tanpa masker ges. 

 



Jumat, 07 Desember 2018

Keberkahan Allah Di Reuni Akbar 212

Assalamualaikum Wr. Wb
Hello semuaaaa, gue kembali lagi. hehehe...Mau berbagi secuil kisah gue kemarin di REUNI AKBAR 212. Pasti udah banyak ya yg nulisin ini, tapi gue pengen nulis, sebagai salah satu kenangan terbaik yang pernah dimiliki #cieee..
Jumlahnya?
Yuklah yg mau Ngitungin. Hahaha... Jalan masuk gue lakonin dari Pintu Gambir jam 04.30 subuh, sampai di Pintu Monas Patung Kuda jam 06.30. Hahaha.. Niatnya mau ke Stand Komunitas, Apadaya kaki tak sanggup lagi. Ada yg bilang ga sampe 200rb? Baiqueee.. Silahkan puter2, cari sluruh poto dan dokumentasi ini. Dari ujung keujung, semuanya terisi oleh Jundi-Jundi Allah yang hanya ingin Islam tidak dicap Radikal, Jundi-jundi Allah yang begitu sedih ulamanya di kriminalisasi.


Dibayar? Mau bayar berapa banyak ini????
Nasi padang, sate padang, nasi kebuli, bubur ayam, nasi uduq, nasi liwet, segala macem kue, segala macem buah, segala macem minuman dari yg ga berwarna sampe gradasi 72 warna ada semua, kaos kaki, masker, jas hujan, sajadah, dan ratusan jenis barang-barang dibagikan FREEE, tanpa ada yg kelaparan, tanpa ada yg kehausan, TANPA REBUTAN DAN MENCACI, namun dengan sopan santun, asal sanggup aja bawa itu pulang semua. Hahaha, dan hebatnya mereka GA MARUK. Ga mau menang sendiri. Kami masih memikirkan saudara kami yang lainnya. Itulah Ukhuwah Islamyah.

Masih mikir ini Kampanye?
Ya Allah, ngapain temen gue dari Papua datang utk kampanye, secara tiketnya aja 15 juta bolak balik. Belum Hotelnya, belum makannya, belum jajannya? Ngapain kampanye pake duit sendiri? Helloooooo... Belum ada Partai apapun masanya segini banyak.


Bendera HTI?
Ya Allah, silahkan baca Shiroh lagi. Arrayah dan Al-Liwa itu adalah bendera yang Rasullullah perjuangkan ketika Damai maupun Jihad. Makanya, jangan hanya baca Novel, atau medsos aja. Bacalah buku-buku keilmuan yang akan menambah khazanah otak kita sebagai Muslim Sejati. Jelas-jelas itu adalah Kalimat yang dengan kalimat ini kita ingin hidup dan dimatikan. Masih menyangkal? silahkan cari bumi yang bukan Allah penciptanya.



Dipaksa datang?
Baiklah, kembali lagi semua yang menginjak kaki dihari itu di monas, Allahlah yg menggerakkan hati mereka. Menggerakkan tangan-tangan ini untuk berbagi. Menggerakkan bibir ini untuk terus mengucapkan Asma Allah, menggerakkan lisan ini untuk terus basah dengan Shalawat.



Gelombang Ekonomi Kerakyatan
Gelombang Ekonomi yang Membuncah dihari itu pun adalah bentuk Rezeki dari Allah. Berapa banyak pedagang-pedagang yang pulang dengan senyuman karena berlembar-lembar Rupiah Pak Proklamator terbawa pulang. Berapa banyak gerobak-gerobak diborong oleh para Budiman untuk dibagikan ke peserta. Bahkan bebeberapa diantara mereka berlari pulang untuk menambah dagangannya. Tak sedikit yang tidak mengambil kembalian jajannya. Bahkan tak sedikit pula pedagang yg dengan sukarela berbagi. Hanya mengharap keridhaan Allah. Lapak-lapak atribut, tak sedikit yang pulang dengan barang telah habis. Bus-bus disewa, angkot di carter, kapal-kapal berlayar menyebrangi lautan, kereta-kereta api penuh, bahkan katanya yang menyewa pesawat untuk memberangkatkan para peserta ini. Walau tak sedikit yang dihalangi, tak menyurutkan kaki kami untuk terus merambat menuju Monas

Islam itu kaya. 
Berapa banyak menusia saat itu yang rela membagi miliknya dengan peserta. Berapa banyak dana digelontorkan dari kantong-kantong pribadi demi ingin saudara-saudranya bisa menikmati aksi ini dengan perut penuh, hati seneng dan ceria. Ah.. sudahlah begitu banyak keberkahan yang dicurahkan Allah pada umatnya hari itu. Berbahagialah Jakarta 



Sungguh Malu Hati ini
Malu gue pada rombongan Tuna Netra yang berbaris rapi memasuki pintu Monas dengan sholawat dan Tauhidnya. Malu gue sama nenek-nenek yg setiap aksi ikut selalu, saat ditanya, alasannya sangat simple. "Saya nanti kalo mati, Malaikat bertanya, saat Islam dinistakan, Ulama di fitnah, Mesjid dituduh radikal, dimana saya? Semoga lisan saya kelak bisa menjawab, SAYA BERSAMA UMATMU DAN ISLAM" perkataan itu terus diulang-ulang. Malu gue pada adik-adik yang minumnnya duduk, tidak berdiri. Begitu hebat orangtua mereka mendidik mereka, sehingga sunnah Rasullullah SAW telah mereka terapkan sedari kecil. Malu gue sama seorang wanita paruh baya yg kebetulan belum menikah, membawa tas ransel yang duduk disebelah gue untuk sekedar istirahat sejenak. Belum saling sapa, dengan senyumnnya, dia mengeluarkan sebuah biskuit buat gue makan. Dan sembari istirahat, dia pun membagi-bagikan biskuit lainnya untuk mujahid-mujahidah cilik yang dibawa serta orang tuanya. Malu gue sama rombongan (sepertinya pengusaha, atau orang kaya) yang bersepeda, mengunakan atribut aksi. Dilihat dari jenis sepeda, pakaian yang digunakan mereka, bukanlah barang murah, tapi tak malu ikut serta bertasbih, bersholawat dari mulut mereka. Malu gue sama saudara-saudari yang kondisi fisiknya tidak sempurna (maaf, kakinya ga ada, tangannya ga ada, bahkan berkursi roda) turut serta bertahajjud dimalam itu untuk bersatu memohon pada Rabb semesta alam. Dan ratusan Malu lainnya yang hanya bisa saya rasakan sendiri dengan perasaan yang tak terkira. 
Smoga Allah mengampuni diri ini yang masih hina. Semoga Allah segera bantu Indonesia untuk menjauh dari kezaliman orang-orang yang menginginkan Islam jatuh. Semoga Allah Dampingin kita semua, untuk terus bersatu, berukhuwah, berjamaah membela Islam, membela Ulama, membela Mesji-mesjid kami yang dituduhkan Radikal. Bagaimana mungkin kami Radikal, jika tanaman saja kami jaga dengan baik. Bagaimana mungkin kami Radikal, minum dan kencing saja diatur dengan syariat Islam. Bagaimana mungkin kami tidak mencintai NKRI, rumput lindungi,  sampah-sampah saja tak malu kami pungut, Monas kembali bersih hanya 5 jam setelah aksi.  Bagaimana mungkin Mesjid kami Radikal, jika yang diserukan hanya kebaikan-kebaikan dan doa untuk negeri ini. Sungguh, cobalah husnuzon kepada kami, dan Kami pun akan lebih baik pada kalian.

Salam Semangat 212



Note :Sebagian foto-foto disini by google, dan grup-grup WA saya