Assalamualaikum Wr Wb
Wah, entah kenapa aku lagi seneng
banget nulis ni. Kemarin aku habis baca buku yang udah lama terletak dilemari
bukuku. Iseng dah dibaca. Dan ternyata isinya bagus. Sekarang aku coba merangkum dan berbagi sedikit ni :). Kalo dulu aku pernah
posting tentang beberapa shahabiyah Nabi yang bahkan ga familiar sama kita,
sekarang aku akan coba tulis beberapa wanita yang bahkan udah terjamin masuk
Neraka. Semoga kita ga masuk golongan mereka. Amin ya Rabb
Istri
Nabi NUH AS
Wah mungkin
kalian sudah tau ya kisah tentang Nabi Nuh. Bahkan beberapa bulan lalu aku
sempat menonton film Hollywood tentang kisah Nabi Nuh. Walau sebenernya lebih
kekomedi, tapi pelem ini cukup banyak dan menggambarkan tentang perjuangan Nabi
Nuh yang diejek dan dihina kaumnya. Ohya, film Hollywood ini terjadinya dijaman
modern, jadi kamu harus hari-hati juga menontonnya. Bahkan aku denger ada film
NOAH versi Hollywood lagi yang sedang syuting dan segera dilempar kepasaran.
Semoga ga banyak melenceng. Bahkan kalo bisa sama. Hehhe…
Lanjut ya, kita
jadi ngebahas film ini. Istri Nabi Nuh AS, terkenal dengan keangkuhannya
untu tidak mau menerima ajakan Nabi Nuh
AS untuk menyembah Allah SWT. Nabi Nuh AS juga telah menyeru istrinya ini
berkali-kali. Namun, dengan sombong Istrinya Nuh berkata “ Kami tidak akan dari menyembah apa-apa yang telah kami sembah yaitu
tuhan-tuhan kami. Wahai Nuh, apa yang kamu serukan akan membawa kemurkaan tuhan
padamu, pada kami dan pada semesta alam”.
Sedikit gambaran ya, aku baca dibeberapa
artikel, Nabi Nuh berbadan besar dan memiliki watak yang cukup keras. Yah, kalo
digambarkan, hamper sama dengan sahabat Nabi Muhammad Umar Bin Al Khattab.
Namun beliau memiliki hati yang bersih, kesucian nurani serta kemampuan akal
yang bagus dalam mengingat.
"Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata):
'Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, agar kamu
tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab
(pada) hari yang sangat menyedihkan. Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang
kafir dari kaumnya: 'Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang
manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang
mengikutimu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas
percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apa pun
atas kami, bahkan kami yakin bahawa kamu adalah orang-orang yang berdusta.
" (QS. Hud: 25-27)
Namun istrinya
Nabi masih ga percaya dan tetap tidak mau mengikuti suaminya. Bahkan anaknya
Kan’an juga ikut dengan ibunya. Nuh tetap
melanjutkan dakwah di tengah-tengah kaumnya selama 950 tahun. Wah… waktu yang
cukup lama ya bagi kita sekrang. Allah
SWT berfirman:
"Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara
mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. " (QS. Ankabut: 14)
Sayangnya,
jumlah kaum mukmin tidak bertambah sedangkan jumlah kaum kafir justru
bertambah. Nabi Nuh sangat sedih namun ia tidak sampai kehilangan harapan. la
senantiasa mengajak kaumnya dan berdebat dengan mereka. Namun kaumnya selalu
menghadapinya dengan kesombongan, kekufuran, dan penentangan. Nabi Nuh sangat
bersedih terhadap kaumnya namun ia tidak sampai berputus asa. la tetap menjaga
harapan selama 950 tahun. Tampak bahawa usia manusia sebelum datangnya taufan
cukup panjang. Dan barangkali usia panjang bagi Nabi Nuh merupakan mukjizat
khusus baginya.
Namun kaumnya
tidaklah bertambah, bahkan menghina Nuh dan agama yang dibawanya. Lalu Nabi Nuh
berdoa
"Ya
Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang- orang kafir itu
tinggal di atas bumi." (QS. Nuh: 26)
Dan Allah
mengijabah doa beliau dengan menyuruh Nabi Nuh untuk membangun Bahtera, atau
kapal yang cukup besar. Lagi, istrinya menghina beliau. Bahkan ketika ada orang
lain bertanya perihal apa yang dilakukan Nabi Nuh, istrinya malah berkata “Jika apa yang dilakukannya terdapat
kebaikan, pastilah aku dan Kan’an orang pertama yang mengikutinya”
Bahkan ketika
Nabi Nuh mulai mengumpulkan kayu-kayu, istrinya kembali bertanya “Mau kau apakan kayu-kayu besar ini wahai Nuh?”.
Nabi Nuh
menjawab dengan tegas, bahwa aka nada badai dan topan yang sangat besar dan aka
nada banjir yang menutupi bumi Allah ini. Namun istrinya malah mulai menganggap
Nabi Nuh gila.
Suatu pagi,
istri Nabi Nuh sangat heran. Dia melihat seluruh pengikut Nabi Nuh dan juga
banyak hewan yang berpasang-pasangan memasuki kapal Nabi Nuh. Istrinya bertanya
lagi. “Mau kau bawa kemana mereka dan
binatang ini Nuh?” Nabi hanya menjawab,”Aku
telah diperintahkan Tuhanku untuk membawa mereka semua kedalam Bahtera ini.
Karena sebentar lagi akan turun hujan dan badai, dimana tidak seorangpun akan
selamat darinya kecuali orang-orang yang beriman dan mengikuti aku dan Allah”
Dan datanglah
apa yang diucapkan Nabi Nuh, hujan dan topan serta banjir besar menenggelamkan kota
itu. Nabi Nuh tidak mengetahui seberapa jauh bahagian keimanan yang ada pada
anaknya. Lalu bergeraklah naluri kasih sayang dalam hati sang ayah. Allah SWT
berfirman:
"Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil
berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya
janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil- adilnya.
" (QS. Hud: 45)
Nuh ingin
berkata kepada Allah SWT bahawa anaknya termasuk dari keluarganya yang beriman
dan Dia menjanjikan untuk menyelamatkan keluarganya yang beriman. Allah SWT
berkata dan menjelaskan kepada Nuh keadaan sebenarnya yang ada pada anaknya:
"Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah
termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan). Sesungguhnya
perbuatannya tidak baik. Sebab itu, janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu
yang kamu tidak mengetahui (hakikatnya). Aku memperingatkan kepa- damu supaya
kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.'" (QS. Hud:
46)
Maka, matilah
istri Nabi Nuh dan anaknya Kan’an akibat ketidakpatuhannya pada suaminya dan
Allah.
Semoga kita,
para wanita, menjadi seorang yang patuh pada Allah dan suami ya J
Hari ini, sekian dulu, besok akan aku lanjtkan dengan wanita lain yang dilaknak Allah :)
Bekas Kapal Nabi Nuh AS |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar