Kamis, 29 Maret 2018

Yusuf Estes Visit Indonesia 2018

Assalamualaikum semua....


Apakabar kalian semua? Semoga Allah selalu beri lindungan dan kebaikan kepada kita semua, hingga selalu bisa menghadiri dan mensukseskan agenda dakwah.

Alhamdullillah pada tanggal 21 Maret kemarin, Allah SWT kasih gue kesempatan untuk bertemu dan berjumpa dengan para kekasih-kekasih Allah. Pejuang Islam dari negara berpenyakit kronis, Islamophobia. Dimana begitu banyak yang panik dan takut jika sesuatu berbau Islam.  Tapi beliau, Yusuf Estes dengan semangat mudanya, berjuang bersama-sama ulama US, untuk terus menyampaikan risalah Allah pada hamba-hamba yang mencari kebenaran.

Sedikit tentang beliau, Yusuf Estes dilahirkan di kota Ohio, AS pada tahun 1944. Hmm,... sebelum kita merdeka yak. Lahir dari keluarga pebisnis, membuat beliau pun mampu membangun bisnis organ dan alat musiknya menjadi tersebaran di daratan Amerika. Beliau pun dibesarkan dengan cinta kasih keluarga Kristen yang taat. Bahkan, beliau juga di baptis saat berumur 12 tahun. Beliaupun seorang pembelajar yang tak henti menuntut ilmu. Ga ada agama yg ga dikepoin. Hindu, Budha, Konghucu, dan kepercayaan lain pun beliau tekuni.

 KECUALI ISLAM.

Yah karna, ketakutan akan isu terorisme, peperangan, aturan yg ribet, dan banyak hal lainnya, membuat beliau alergi dengan kata-kata ISLAM. Bahkan beliau menolak untuk berbisnis dengan orang Muslim.

Namun, memang jalan Allah SWT menakdirkan beliau untuk segera mencari kebenaran. Melalui perantara ayahnya yang menginginkan beliau untuk melakukan bisnis dengan seorang Muslim dari Mesir, beliau dengan terpaksa dan dengan persiapan penuh, akhirnya mencoba berkomunikasi dengan sang Muslim ini. Yang menarik adalah, sebelum hari pertemua yang ditentukan itu, Yusuf Estes mengisi amunisi iman beliau dengan membaca kitab, kegereja dan berbekal pengetahuan dari pendeta terbaik Amerika. Agak Lebay sih. Hahaha, bahasanya doi sih, biar kuat imannya saat berhadapan dengan seorang Muslim ini. Bahkan dia mengenakan pakaian terbaik lengkap dengan atribut keagamaannya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ٨:٥٦

“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. [Al Qashash/28 : 56]



Benar adanya, Allah Maha Pemberi Hidayah pada siapapun yang dikehendakinya. Yusuf Estes pun bertemu dengan sang Muslim ini. Yang amat sederhana, tidak berjenggot, dan berpakaian rapi Jas. Yang itu artinya, ketakutan yang ada di otak Yusuf, berkurang hampir 25% dikarnakan penampilan sang Muslim ini. Bahkan ketika Yusuf mengajak diskusi, tentang ketauhidan dan kerasulan, sang Muslim dengan pengetahuannya, mampu menjawab dengan tepat dan kalem. Huwaaaaa, coba ketemu gue, bisa kalah mah. Hahaha, itulah manfaatnya kita membaca dan berguru tentang agama Islam. Agar, kita mengetahui untuk apa kita ibadah, untuk apa kita beramal dan tentu saja sebagai benteng kita jika bertemu dengan orang-orang yang ingin belajar dari kita. (ini peringatan buat gue agar lebih banyak membaca. Hihihi)

Sang Muslim pun ditawarkan menginap dirumah beliau. Jadilah perbincangan dan diskusi berlanjut sampai Malam. Yang membuat Yusuf Estes takjub adalah, adanya pengakuan tentang Nabi-nabi yang ada di Kristen, yang juga diakui oleh sang Muslim. Hal lain yang paling membuat Yusuf terkesan adalah, Muhammad (nama sang Muslim) menceritakan bahwa dari pertama diturunkan hingga saat ini atau selama 1400 tahun Al-Quran hanya ada satu versi. Al-Quran dihafal oleh jutaan Muslim di seluruh dunia dengan satu bahasa yaitu Arab. Sungguh mustahil. Bagaimana mungkin kitab suci kami bisa berubah-ubah dengan berbagai versi sementara Al-Quran tetap terpelihara? MasyaAllah, itulah mukjizat Al Quran, yang tidak pernah berubah. Salah satu huruf aja, jutaan orang akan tahu.


Dan dengan Rahmat Allah SWT, Yusuf Estes pun bersyahadat dengan penuh keyakinan, yang kemudian diikuti oleh keluarga besar beliau. Allah SWT merangkul hati beliau agar istiqomah bahkan mengabdikan hidupnya sepenuhnya untuk ISLAM dan perjuangan umat. MasyaAllah.

Begitulah riwayat singkat beliau yang gue rangkum. Kalo mau lebih tau lagi, kamu bisa cek dibawah ini:



 Kala itu, gue lagi seneng ngepoin kisah-kisah mualaf dunia. Cieeeee, sombong. Maksudnya, kayak Ust, Zakir Naik yang mengislamnya banyak orang, gue juga ngepoin Islam di London, Jerman, Korea, Jepang dan negara-negara lainnya. Eh tetiba temen gue yang kebetulan panitia inti dalam penyelenggaraan Yusuf Estes Visit Indonesia posting. Hahaha, jadilah gue recokin doi.

Dan jengjengjeng... gue pun bergabung dengan sekumpulan relawan yang seru, penuh keimanan, dan tangguh. Kenapa gue bilang tangguh, mereka para relawan ini bekerja tanpa dibayar, tanpa diiming-imingi oleh sesuatu, bahkan beliau adalah orang-orang yang siap menempuh jarak jauh hanya untuk menyukseskan acara ini. Dan sampailah pada hari H acara ini berlangsung.


Sempat terpukau, dengan kondisi yang belum fit, bahkan suaranya Yusuf Estes yang nyaris hilang, entah karna kelelahan dan kecapean, namun beliau tetap datang,dan semangat untuk bertemu dengan umat yang menginginkan suntikan semangat dari beliau. Gema takbir bersahutan bersatu menyambut kehadiran beliau. Menetes air mata gue saat melihat beliau dengan tertatih berjalan menuju podium. Dengan tubuhnya yang tua, namun semangat yang menjulang melangkahi bukit Uhud, beliau maju berjumpa dengan umat yang masih membutuhkan beliau. Bahkan sahabat-sahabat yang mendampingi beliau dari Malaysia dan dari Indonesia sendiri. Ust Syamsi Ali pun berkata :

"Yusuf Estes ini adalah tulang punggung perjuangan umat Islam di Amerika. Semangat juang beliau, mengaliri darah para pejuang dakwah disana"

 

Seketika itu gue pun merasa, bahwa gue sedang berjumpa dengan orang-orang yng dirindukan oleh surga. Pejuang-pejuang yang mencintai Allah SWT dan Rasullullah SAW melebihi cinta mereka pada diri dan keluarga mereka. Walau bahasa inggris Gue tak terlalu baik, dapat insyaAllah saya masih bisa memahami apa yang beliau sampaikan. Salah satu ilmu yang paling menghujam dihati saya adalah: 

"Setiap kali manusia berbuat dosa, setiap kali itu pula mereka berdoa meminta ampunan dengan mengharap kebaikan dari sifat Allah, 'ALLAH MAHA PEMAAF, ALLAH MAHA PENGAMPUN, ALLAH MAHA PENYAYANG', Tapi mereka lupa Allah Maha pedih Azab nya, dan malulah kita untuk selalu berbuat dosa, tapi terus mengulang kesalahan yang sama"

Subhanallah, maknanya begitu dalam dan dalam. Gue begitu malu, bahwa bisa jadi manusia yang disebutkan beliau saya termasuk didalamnya. Astagfirullahaadzim

Hanya dengan ceramah yang simple dan sederhana, mampu menggolakkan hati yang sedang galau. Gue yakin dan percaya, kalo beliau memiliki amalan yang sangat dasyat. Bahkan ada satu kalimat lagi yang membuat gue bener-bener malu



"Habiskanlah waktumu untuk agamamu. Tiada hari habis untuk bermaksiat. Buka Quran, buka Kitab Hadist, buka Tafsir Quran, pelajari ilmu, sebar kebaikan. Jangan lalaikan"
 
Sehat-sehat ya Syekh Yusuf Estes. Semoga Allah SWT senantiasa beliau beliau kesehatan, kebaikan, keberkahan, keistiqomahan dan kekuatan untuk terus menebar senyuman tulus dan shalih dari beliau.Kabarnya bahkan beliau telah mengislamkan orang lebih dari 1200 orang disatu negara. Kebayangkan amalan apa yang telah beliau lakukan. Ga kebayang gue, balasan apa yang kelak Allah SWT kasih pada beliau. Huhuhu...malu lah guee.


 

Semoga kita, gue, para relawan, para umat yang datang kala itu, para pembaca blog gue, bisa mengambil manfaat dari kedatangan beliau yang membawa berkah dan semangat baru untuk ISLAM. 

Untuk Sahabat Dakwah Internasional, terima kasih banyak yang telah mengijinkan gue dan relawan lain untuk ikut berpartisipasi untuk mensukseskan acara ini. Semoga anda-anda semua tetap istiqomah untuk menjalankan agenda kedepan yang mungkin akan lebih berat. Buat para Relawan, Bang Affan yang sangat fokus dan concer untuk agenda dakwah ini, dan kemudian tepar. Buat Abah, Bunda Lina yang dari Sukabumi bolak balik ga kenal lelah, buat Bunda-bunda metal, bunda-bunda toa, bunda-bunda yang tangguh, dan teman-teman lain yang tak bisa gue sebutkan satu persatu, semoga Allahlah yang membalas segala kebaikan kalian. Maafkan gue yang tidak banyak membantu kalian, semoga Allah SWT beri kita keistiqomahan dankebaikan dalam ukhuwah :)

Salam Ukhuwah dari Perindu Syurga


Nora Trisna



Berikut sedikit dokumentasi gue saat bertugas. Cekidot :)






















Tidak ada komentar: