Kamis, 30 Mei 2013

Secarik catatan dari Ust. Hidayat Nur Wahid

Minggu kemarin gue rada-rada galau. Pasalnya, sebagai seorang yang penyuka music  korea, gue dihadirkan dengan sebuah keputusan. Hahaha, agak lebay emang sih. Tapi itulah gue. Minggu kemarin ada gathering salah satu band favorit gue. Emang bener adanya kalo ketika kita berkumpul dengan banyak orang dan itu untuk urusan dunia, Allah menyisipkan rasa senang dan terlena. Kata guru spiritual gue (berasa jadi  murid eyang subur), Allah akan senantiasa melenakan seseorang yang sibuk dengan dunianya. Namun, disore yang sama dan jam yang sama, ada undangan pengajian yang sulit juga untuk ditolak. Yup. Minggu kemarin gue menghadiri sebuah pengajian dimana pengisinya adalah seorang yang Subhanallah hebat. Bagi gue. Atau mungkin juga kalian para pembaca blog ini.

Ust. Hidayat Nur Wahid. Yah, nama ini menggoyahkan hasrat gue untuk datang keacara duniawi. Dan hati gue dengan mantab memilih duduk desak-desakkan ditengah banyak kaum muslimin lain yang ingin mendengarkan ceramah beliau. Siang itu, daerah sekitar Matraman diguyur hujan. Yah, walau kagak lebat, tapi lumayan bikin hati ragu untuk pergi dari kosan tercinta. Ditambah lagi langit mendung dan sesekali ada kilat. Hmmm, makin melemahkan iman yang kecil ini. Tapi gue ga tau kenapa, kok hati gue begitu kuat ingin pergi ke Mesjid Nurul Iman itu. Bahkan gue ga tau sama sekali lokasi pengajian ini berlangsung. Yang gue yakin dan  percaya, Allah akan mempermudah gue menuju sesuatu yang baik itu.

Dengan diburu waktu, setelah shalat ashar, gue langsung nyegat ojek depan kosan untuk bisa langsung kelokasi. Yah, jaraknya lumayan sih, tapi gue tetep ga pingin ketinggalan bahkan telat. Ohya, si abang ojek malahan ga tau sama sekali lokasi ini. Jadilah kami muter-muter dulu 10 menit. But, it’s okay! Gue pikir ini seninya lu menuntut ilmu. Ga semuanya mudahkan? Sayangnya, udah jam 4 sore, acaranya belum juga dimulai. Katanya Ust. Hidayatnya masih dalam perjalanan. Logikanya, kalo seseorang yang lu tunggu-tunggu ga datang, so pasti lu bakal mencak-mencak alias ngamuk-ngamukkan? Tapi gue dan puluhan pengunjung Mesjid ini tidak seperti itu. Kami rela menanti kehadiran Ust ini. Walau penuh sesak, bahkan kipas angin mesjid ini ga terlalu bekerja dengan baik, kami tetap setia menunggu. Karna gue tau, kalo Ust Hidayat itu, ga hanya ngisi di satu tempat. Bahkan beliau sejak mulai dari subuh udah melalang buana dibumi Allah menyebarkan kebaikan yang dia punya. Dan sebelum kelokasi Mesjid sore itu, beliau kudu ngisi sebuah pengajian juga dilokasi lain. Jadi kami maklum dan tetap bersabar menunggu kedatangan beliau. Subhanallah ya. Gue aja, ikutin satu pengajian, udah banyak ngeluhnya. Astagfirullah.




Pengajian kali ini dilakuin sekalian memperingati Isra’ dan Mi’raj-nya Nabi Allah. Ya sih kecepetan, tapi ga masalah, yang penting kita mengambil ibroh dan makna yang terkandung dalam perjalanan Nabi kali ini. Awalnya gue pikir kalo ntar alurnya ya, Ust. Hidayat akan menjelaskan tentang bagaimana peristiwa besar itu terjadi. Ternyata tidak. Banyak ilmu baru yang beliau paparkan. Bahkan kalo kalian anggap kisah tentang Mi’rajnya Rasullullah adalah sebuah kisah yang basi dan membosankan, bagi gue enggak. Karna apa? Perjalanan Nabi, bagi gue adalah sebuah penyemangat hidup gue. Ketika sedang lemah hatinya, atau sedang menjauh dari amalan, salah pembangkit gue adalah Sirah Nabawi. Termasuk didalamnya kisah Nabi Mi’raj.

Nah, dalam kajian kemarin, ada banyak catatan penting yang ingin gue share. Tapi keterbatasan ilmu jadi tidak banyak yang bisa gue bagi dari ceramah Ustadz yang hanya berbicara 45 menit ini. Cekidot :)

1.       Halaqah atau tempat-tempat menuntut ilmu termasuk kedalam kebun-kebun Allah. Raudhatul minal jannati: kebun-kebun surge Allah. Dimana didalamnya kita akan mendapat banyak pahala, keberkahan, serta tentu saja rahmat dan hidayah dari Allah. Allah sangat mencintai orang-orang yang belajar ilmu agama. Emang harus itu! Kenapa? Selama 7 hari kita diberi kenikmatan hidup oleh Allah. Oksigen gratis, tanah yang dipijak juga gratis. Air, udara, nikmat sehat, nikmat ukhuwah, nikmat mencari ilmu dunia, nikmat bekerja, pokoknya semua yang kita nikmati didunia ini adalah salah satu keberkahan yang Allah berikan pada kita. Allah memberikannya tanpa pilih-pilih. Cantik-buruk, hitam-putih, kaya-miskin, bahkan Allah juga memberikan karunianya pada orang-orang yang tidak menyembahnya. Subhanallah Allah Maha Penyayang dan Maha Pengasih. Untuk itu, sepantasnya kita meluangkan waktu kita yang berharga untuk belajar ilmu agama yang juga akan semakin menambah keberkahan pada milik kita.

Dari Umar bin Khotob, Rosululloh saw telah bersabda:

“Orang yang berjalan menuju majelis Ta’lim, maka setiap langkahnya bernilai seratus kebaikan dan jika dia duduk dengan ulama tersebut serta mendengarkan apa yang dikatakannya, maka setiap kalimtnya bernili seratus kebaikan”. [Kitab Riyadhushsholihin, Imam Nawawi]

Dari Annas bin Malik, Rosululloh saw telah bersabda:

“Orang yang berkunjung kepada ulama, seakan-akan dia mengunjungiku, dan orang yang bersalaman dengan ulama, seakan-akan dia bersalaman denganku, dan orang yang duduk dengan ulama, seakan-akan dia duduk denganku di dunia, dan baangsiapa yang duduk denganku di dunia maka akan aku dudukan denganku pada hari kiamat”.

Tuh kan banyak keutamaan kalo kita berada dimajelis ilmu. Tadi gue baca, banyak hadist lain yang mengungkap keutamaan dari mencari ilmu. Gue juga nemu ayat tentang kewajiban kita mencari ilmu J

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦ مَنَامُكُم بِٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱبْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِۦٓ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍۢ لِّقَوْمٍۢ يَسْمَعُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar Ruum: 23)

2.       Tentara-tentara Allah. Tulisan itu menarik bagi gue. Tentu awalnya kita akan berfikir kalo Sahabat, Thabiin dan orang-orang shaleh dan shaleha adalah tentara Allah. Tapi ternyata yang dimaksud Ust. Hidayat untuk kali ini bukanlah itu. Kisah-kisah  yang ada dalam Alqur’an adalah tentara-tentara Allah yang senantiasa menguatkan. Ketika kita sedang lemah, sedang galau, bahkan juga kalo kita sedang jauh dari Allah, kisah-kisah inilah yang kembali membangunkan dan menyadarkan kita agar kembali pada keridhaan Allah. So, jangan pernah menganggap AlQur’an sebagai kitab yang membosan. Bahkan baegitu banyak keunggulan dan keutamaan AlQur’an yang disediakan Allah.

3.       Dalam cobaan dakwah sekarang yang sedang melanda, kita sebagai umat muslim emang kudu sabar. Kenapa? Karna ternyata Rasullullah pun telah mengalami hal yang sama. Rasullullah mengalami yang lebih berat dalam perjalanan dakwahnya. Inget ga, perjalanan Rasul dan sahabatnya ke Thaif? Beliau meminta perlindungan kepada saudaranya yang punya power disana. Namun apa? Mereka tidak memberikan perlindungan pada Nabi. Bahkan ketika Rasullullah meminta untuk dirahasiakan kedatangan mereka dari Qurays, masayarakat itu tidak bersedia. Mereka memberitaukan kedatangan Nabi dan sahabatnya pada Qurays. Bahkan yang paling menyakitkan hati Rasul adalah, beliau dilempar sama anak-anak kecil. Sungguh, itu adalah bagian yang paling membuat Rasullullah sedih. Sementara kita? Masih diberikan Allah untuk terus berdakwah. Jadi ingat, wakil perdana mentri Malaysia yang dituduh berbuat hina, padahal beliau tidak melakukannya. Namun apa? Allah membalas kesabaran dank keikhlasan beliau dengan kemenangan partainya. Subhanallah. Semoga dengan cobaan untuk dakwh sekarang. Bisa membuat kita lebih bersabar, lebih dekat dengan Allah dan tentu saja lebih mawas diri.

4.       Ohya, Nabi ke Thaif untuk mencari perlindungan. Karna pada tahun kesepuluh kenabian itu, Rasullullah kehilangan orang-orang yang disayanginya. Dan orang-orang ini adalah yang selalu membela dan menjaganya. Dialah istri tercinta Khadijah binti Khuwailid dan Abu Thalib paman tersayangnya. Allah lalu membuat sebuah kejutan untuk Nabi tercintanya. Beliau memperjalankan Nabi dari Mesjidil Haram ke Mesjidil Aqsa. Perjalanan Isra’ Mi’raj ini adalah sebuah rekreasi bagi Nabi yang bersedih. Allah member tiket bagi Rasul, untuk menikmati wisata dan refreshing hatinya yang sedang berkabung. Allah mengijinkan Rasul melihat surga dan neraka bahkan bertemu dengan Nabi-Nabi sebelum beliau. Subhanallah. Yang menarik dari perjalanan ini adalah tentang tekad Nabi. Jika Nabi seorang sufi, yang menekankan hubungan dengan Rabb dan ingin bertemu dengan Allah, tentu beliau ga akan turun kebumi. Toh dibumi penuh dengan hinaan, cacian dan banyak sekali kesusahan yang akan menghadang. Bahkan didunia, sudah tidak adalagi orang-orang terkasih yang mendukungnya. Namun beliau tetap turun dan yakin dengan apa yang dibawanya. Kenapa? Karna dia tidak ingin umatnya tersesat terlalu jauh. Beliau tidak memiliki jiwa yang egois yang hanya menginginkan untuk bertemu dengan Allah. Dialah Rasullullah yang menyayangi umatnya melebihi apapun. Dia hanya ingin, umatnya bersama-sama dengannya kesurga dan bertemu Allah. Beliau tidak ingin sendiri dalam kebahagiaan. Subhanallah. Beliau dengan sabar menyebarkan dakwah dan mengajak pada kebaikan. Hingga Islam bisa menjadi satu-satunya agama yang diberkahi dan dirahmati Allah.


5.       Dari sabar, tegar, tidak emosional, istiqomah, teguh dan ikhlas, Allah akan memberikan solusi untuk permasalahan. Allah juga akan mengirimkan tentara-tentaraNYA dari arah yang tidak disangka-sangka oleh kita. Jadi, mari kita tenangkan diri dan berserah diri pada Allah atas segala coba yang menerpa kita.

Hmmm, kira-kira itu yang mampu gue tangkap selama ceramah. Mungkin sebenernya banyak makna lain. Tapi, gue takut melebihkan dan mengurangi. Smoga Allah selalu senantiasa memberkahi orang-orang yang menuntut ilmu, yang sabar dalam dakwah dan tentu saja, orang-orang yang tidak putus semangat untuk menyebar kebaikan.


Semoga Isra’ Mi’raj ini menjadikan momentum bagi diri kita lebih baik dan baik lagi dalam beramal :). Semoga bermanfaat tulisan ini :)

2 komentar:

Gubug Kelinci Rabbitry mengatakan...

subhanallah.. manteb dah, meski prolognya rada lucu.. ha..ha.. jazakallah share ilmunya.. :)

Noratrisna mengatakan...

Ya sama-sama, semoga bermanfaat :)