Senin, 28 Januari 2013

PAHLAWAN TANPA TANDA JASA

                       Mungkin banyak yang tidak sadar bahwa disekeliling kita banyak pahlawan bertebaran. Mereka bisa jadi bukan orang-orang yang kita anggap penting. Bahkan mereka hanyalah sekumpulan orang yang bahkan sering kita tidak anggap. Kehadiran mereka ini amat teramat penting. Bahkan jika mereka tidak ada, kestabilan negara ini dipertanyakan. Siapakah mereka? Mereka adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Mereka yang melakukan semua pekerjaan mereka walau untuk sesuap nasi, namun secara tidak langsung mereka telah banyak membantu masyarakat dan ribuan warga lainnya. Baik di ibukota ataupun didaerah. Baik kita rasakan secara langsung ataupun tidak langsung. Makanya kita harus tau dan bersyukur atas keberadaan mereka.

1. Pembersih Bumi


        Kenapa aku sebut pembersih bumi? Karna kebanyakan orang menyebutnya Tukang Sampah dan Tukang Sapu Jalanan. Tampaknya itu agak terlalu kasar bagiku. Bisa kita rasakan apa yang telah dia lakukan. Demi jalanan, taman dan berbagai tempat umum lainnya terlihat indah dan bersih, mereka rela bangun sangat pagi bahkan saat ayam belum berkokok, mereka telah memulai pekerjaan mereka. Sungguh luar biasa. Ga kebayang jika mereka tidak turun kejalan untuk bekerja, sampah akan bertebaran dimana-mana. Kota akan terlihat sangat kotor, bahkan banyak penyakit dan kemalangan lain yang akan terjadi. Untuk itu, kita jangan sekali-kali meremehkan mereka. Atau bahkan melihat mereka sebelah mata. 


              Bahkan dulu nenekku pernah berkata.

     "Liat mereka Nora! Demi sebutir nasi, mereka rela mengais sampah dan rela harus bau sampah. Mereka juga rela dipandang rendah oleh orang lain. Untuk itu, kamu harus bersyukur dan jangan memandang rendah mereka. Sampah yang diambil mereka adalah sampah kita juga. Hormati mereka, TERSENYUMLAH"



             
              Itu diucapkan nenekku beberapa bulan sebelum dia meninggalkan dunia ini. Nenek adalah sosok yang sangat kuhormati. Setiap kata-katanya adalah sebuah petuah yang harus kulakukan. Bahkan beliau sangat menghormati Pembersih Bumi ini. Bagi dia, mereka bukanlah orang yang seperti angin lalu. Beliau menyapa. bercengkerama dan saling berbagi dengan mereka. Sungguh pemandangan yang tidak bisa kusaksikan sekarang.  


          Bahkan para pembersih ini tidak hanya dijalanan. Mereka juga membersihkan sungai-sungai, pintu air, kali dan got-got yang penuh sampah. Kurangkah rasa syukur kita pada mereka?


            Untuk itu, aku dan para pembaca semua, mari kita menghormati pembersih bumi ini dengan baik. Jangan merendahkan mereka, apalagi menghina  mereka. Jika kamu berada disekitar mereka, jangan sekali-kali menutup hidung! Kalopun kamu ga bisa berbagi, minimal TERSENYUMLAH. Niscaya mereka kan dengan senang hatinya, semangat dan mungkin mereka merasa keberadaan mereka itu penting. Mereka juga memiliki keluarga yang mendukung mereka. Mereka juga manusia yang harus dihargai. 

2. Supir Angkot/ Kopaja


             Hmmm untuk yang satu ini cukup rumit. Kenapa? Mungkin banyak diantara pembaca yang pernah merasakan ada supir angkot/kopaja yang kasar dan seenaknya. Namun tetap saja mereka berjasa. Walau disini terjadi simbiosis mutualisme, tapi mereka tetap menjadi seorang pahlawan. Kenapa? Ga kebayang jika di Jakarta angkot/kopaja ga jalan. Apakah semua rute bisa ditempuh dengan Kereta Api? Apa semua jalur bisa ditembus Busway? Jawabannya tidak. Masyarakat tetap membutuhkan mereka. 


            Belum lagi yang ada didaerah yang tidak ada kereta api atau Bus. Mereka tentu sangat membutuhkan para supir ini untuk bisa membawa mereka ketempat tujuan mereka. Dan akhirnya mereka bisa sekolah, bekerja atau melakukan aktifitas lain. Bagiku, mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Jangan tanyakan kenapa. Tapi berterima kasihlah kepada mereka yang telah mengantarkan kita dan memberikan kemudahan kita.

   
              Ohya, tidak semua mereka itu kasar dan angkuh. Diantara mereka banyak juga yang baik bahkan ramah pada klien mereka. Untuk itu mari kita sama-sama menghormati mereka. 


3. Pekerja Bangunan


     Nah kalo ini adalah sebagian orang mungkin juga tau. Kalo ga da mereka, jalanan, bangunan, rumah dan apapun yang berhubungan dengan bangunan, tak lepas dari jasa mereka ini. Mereka memang hanya mengerjakan tugas agar dapat bayaran, namun tetap mereka adalah sosok-sosok yang berjuang siang malam melakukan itu semua. Kita yang hanya menikmati jalanan bagus, bangunan kokoh dan indah bahkan terkadang banyak juga diantara kita yang iseng mencoret-coretnya. Dengan mencoretnya, kita bahkan tidak menghargai pekerjaan mereka.


             Aku adalah anak seorang dari tukang bangunan. Melihat tangannya yang sudah mengeras karna campuran semen dan tanah, kulitnya yang hitam karna panas dan terik matahari, serta beberapa bagian tubuhnya yang terluka karna kadang dia mengalami kecelakaan menjadi bukti bahwa mereka bekerja dengan tulus dan melakukan yang terbaik. Maka mari kita hormati mereka dengan baik




Mereka termasuk pahlawan tanpa tanda jasa yang dengan jasa mereka, banyak hal-hal besar yang mereka lakukan untuk bangsa ini yang kita tidak tau.

4. Penerang Dunia (GURU)


                      Kalo ini adalah favoritku. Banyak anak-anak dididik hingga menjadi pintar. Dari yang tidak bisa membaca bisa membaca dengan benar. Dari yang tidak bisa berhitung, menjadi mahir. Dokter, akuntan, insyinyur, engineer, bahkan banyak profesi lainnya yang diawali oleh perjuangan seorang guru.

                    Mungkin ada diantara kita yang punya pengalaman tidak mengenakkan dengan guru. Namun pahamilah, itu semua mereka lakukan demi kebaikan kita. Guru bahkan kadang tidak menjadi prioritas pemerintah. Padahal sebenernya, para petinggi negara, cendikiawan dan ilmuwan sendiri semua berawal dari seorang guru. Selayaknya kita menghormati mereka dan patuh. Tak heran ada lagu Nasional Hymne Guru  dan bahkan seniman Iwan Falls juga menggambarkan seorang guru kedalam lagunya Oemar Bakri


                Aku cukup salut dengan guru-guru didaerah yang dengan gaji kecil bahkan sangat amat tidak mencukupi kebutuhan mereka, masih tetap mau berbagi ilmu. Guru adalah Penerang Dunia. Bagiku mereka pahlawan tanpa jasa. Bisa dibayangkan begitu banyak pahala yang didapatkannya. Karna Ilmu yang bermanfaat adalah salah satu amalan yang tidak akan pernah habis dimakan usia. Semoga para guru didunia ini diberi petunjuk Allah dan melahirkan banyak para penemu dan pejuang agama kita.

5. Supir Becak


          Wah supir becak ini ga beda jauh dengan supir angkot tadi. Hanya saja jumlah bawaan mereka yang berbeda. Aku cukup salut sama mereka. Pernah saya melihat seorang tukang becak menggencot becaknya ditengah hujan demi mengantar seorang pelanggan. Ya iyalah, toh dia butuh juga. Mungkin itu yang ada dibenak kita. Tapi tidakkah kita sadari, mereka adalah contoh sosok yang hidup tanpa menyerah dengan keadaan. Bisa saja mereka dengan wajah sedih berkeliaran menjadi pengemis. Namun mereka tidak melakukan itu. Mereka dengan kesungguhan mengayuh sepeda tua itu untuk mencari sedikit rejeki yang diberikan atas dasar sukarela. 

          
              Pernahkah kita membayangkan kaki-kaki tua mereka kecapean saat mengayuh ditempat mendaki? Pernahkah kita merasa iba saat mereka dipanas dan hujan tetap berkeliling mengantar penumpang? Atau pernahkah kita tidak memandang mereka sebagai orang yang perlu dikasihani?
              Bisa jadi rasa kasihan kita tidak beralasan. Karna mungkin saja mereka bahagia dengan kehidupan sederhana mereka. Mereka Bahagia hidup tanpa meminta-minta. Mereka bahagia hidup tanpa berlebihan. Merekalah juga termasuk Pahlawan tanpa jasa yang sepatutnya kita hormati.



6. IBU


               Yang ini adalah PAHLAWAN TANPA TANDA JASA yang paling penting. Banyak diantara kita hanya memandangnya sebagai seorang yang melahirkan kita. Tapi tidakkah kita tau? Mereka adalah sosok yang tidak hanya melahirkan. Mereka juga mengandung selama 9 bulan. Pernah saya survei, membawa beban selama 9 bulan itu tidaklah mudah. Bahkan sangat sulit. Emosi dan rasa lelah adalah hal penting yang harus mereka taklukkan. 

                  Tak heran Allah memberikan surga pada mereka yang telah berjuang sedemikian rupa itu. Ibu adalah orang yang melindungi dan mendidik anaknya dengan cinta dan tanpa mengharap balas. Kadang kita merasa dengan pemberian kita, itu sudah cukup untuk membuat hutang kita terbayarkan. Bahkan seujung jaripun kita tak bisa membalas jasa dan pengorbanan mereka. Sungguh, Allah MAHA BAIK. Rasullullah SAW juga didalam hadistnya mengatakan ibu adalah orang yang lebih dulu kita utamakan dari pada bapak. Bukan berarti bapak tidak baik. Hanya saja ibu memeliki point penting dalam kehidupan.


                 Melawannya bahkan akan langsung dilempar kedalam neraka. Untuk itu, mari kita hormati Ibu-ibu kita dengan baik. Jangan sekali-kali melawan, membangkang, bahkan mendurhakainya. Karna mereka adalah sosok yang wajib kita hormati sampai kita mati. Bahkan seandainya mereka berpulang dulu, kita tetap wajib untuk berbakti pada mreka


             Seorang ibu rela mengorbankan dirinya agar anaknya tetap hidup disaat melahirkan. Seorang ibu rela melakukan apa saja agar kebutuhan anaknya terpenuhi. Seorang ibu bahkan rela berpanasan agar bisa mendapatkan rejeki yang cukup untuk anak. Jika ada kisah tentang ibu yang menelantarkan anaknya, itulah bukan ibu sungguhan. Semoga Allah selalu memberkahi setiap langkah, zikir dan amalan para ibu didunia. Sungguh, banyak yang ingin kusampaikan tentang sosok ibu, hanya saja tangan ini sudah gemetar menuliskan nama ini.

7. Petani


            Terakhir Petani. Mereka benar-benar pahlwan. Sungguh tidak terbayangkan apa yang akan terjadi jika mereka tidak ada. Mungkin manusia akan mati karna tidak adanya pelengkap gizi mereka. Manusia sebenarnya sungguh bergantung pada pahlawan ini. Namun masih banyak diantara kita yang tidak memperlakukan mereka dengan baik. Bahkan hasil kerja keras mereka kita buang begitu saja. 



               Malu rasanya kita jika tidak menghabiskan makanan. Nasi yang kita makan, walau sebutir, namun melalui banyak tahap dan perjuangan. Petani rela berpanas dan hujan untuk melindungi tanaman mereka. Sungguh jika hama menyerang, mereka akan sangat sedih dan gusar. Jika banjir? Tanaman mereka harus segera dipanen.
Untuk itu mereka menurutku termasuk kegolongan pahlawan yang berjuangan tanpa banyak orang yang menghargai mereka.


Tidak ada komentar: